PENGARUH LAMANYA PENGOBATAN TERHADAP TINGKAT DEPRESI PADA PENDERITA TUBERKULOSIS (TB) PARU DI WILAYAH PUSKESMAS GROBOGAN KABUPATEN GROBOGAN

Authors

  • Christina Nur Widayati Universitas An Nuur Author
  • Mika Agustiana Universitas An Nuur Author
  • Duhita Niken Tri Aksiwi Universitas An Nuur Author
  • Ariefatun Nisa Universitas An Nuur Author
  • Fatchulloh Universitas An Nuur Author

DOI:

https://doi.org/10.35720/

Keywords:

Tingkat depresi, Lama Pengobatan, Tuberkulosis Paru.

Abstract

 Latar Belakang; Tuberkulosis (TB) Paru merupakan penyakit infeksi yang menular disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penderita TB paru di Indonesia sebanyak 8,4%, dengan Jawa Tengah mencapai 23.919 jiwa. Pada Kabupaten Grobogan ada 6.001 penderita TB paru, dan di Puskesmas Grobogan terdapat 56 jiwa. Pengobatan jangka panjang dengan obat-obatan yang cukup banyak menyebabkan penderita TB Paru mengalami depresi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh lamanya pengobatan terhadap tingkat depresi pada penderita tuberkulosis (TB) paru.

 

Metodologi; Rancangan penelitian case control dengan pendekatan retrospektif. teknik sampling yang digunakan yaitu total sampling. Responden yang diteliti sebanyak 52 orang yaitu penderita TB paru yang depresi dan tidak depresi. Analisis data menggunakan Chi Square Test.

 

Hasil; Analisis bivariat menunjukan adanya pengaruh lamanya pengobatan terhadap tingkat depresi pada penderita tuberkulosis (TB) paru dengan hasil p value sebesar 0,000 < α (0,05) dengan hasil Oods Ratio sebesar 25,000.

 

Kesimpulan; Ada pengaruh lamanya pengobatan terhadap tingkat depresi pada penderita tuberkulosis (TB) paru dengan p value sebesar 0,000 < α (0,05), serta Oods Ratio sebesar 25,000 artinya lama pengobatan fase lanjutan berisiko 25 kali untuk mengalami depresi 

Downloads

Published

2025-04-20

How to Cite

PENGARUH LAMANYA PENGOBATAN TERHADAP TINGKAT DEPRESI PADA PENDERITA TUBERKULOSIS (TB) PARU DI WILAYAH PUSKESMAS GROBOGAN KABUPATEN GROBOGAN. (2025). The Shine Cahaya Dunia S-1 Keperawatan, 10(1), 132-139. https://doi.org/10.35720/